Assalamu'alaikum wr.wb
Salam semangat selalu...
Apakabar ananda sekalian? mudah-mudahan selalu berada dalam lindungan-Nya..
Nah..untuk pertemuan terakhir semester II ini, bapak menggabungkan 2 materi sejarah yaitu mengenai perkembangan Hindu-Buddha dan Islam.
Penyebaran Hindu-Buddha dan Islam dilakukan melalui kegiatan perdagangan dan pelayaran dengan menempuh jalur darat/jalur sutera serta jalur laut (melalui kegiatan pelayaran).
Penyebaran Hindu-Buddha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, pada Benua Asia terdapat 2(dua) negeri besar yang tingkat peradabannya itu dianggap sudah tinggi, yaitu India dan juga Cina. Kedua negeri tersebut menjalin hubungan ekonomi serta juga perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan serta juga pelayaran berlangsung dengan melalui jalan darat serta laut.
Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilalui oleh India-Cina ialah Selat Malaka. Indonesia terletak di jalur posisi silang dua benua serta juga dua samudera, dan juga berada di dekat Selat Malaka mempunyai keuntungan, yakni :
- Sering dikunjungi oleh bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, serta juga Persia,
- Kesempatan untuk dapat melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka dengan lebar,
- Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain juga akan semakin luas,
- Pengaruh dari bangsa asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
Keterlibatan bangsa Indonesia didalam kegiatan perdagangan serta pelayaran internasional yang menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India adalah negara pertama bangsa yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yakni didalam bentuk budaya Hindu.
Teori Masuk Hindu Budha Indonesia
Perkembangan ajaran Hindu-Budha di Indonesia tidak terlepas dari letak strategis Indonesia yang menjadikannya sebagai daerah dengan banyaknya orang asing yang ingin melakukan perdagangan di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, maka disebarkanlah ajaran-ajaran termasuk di dalamnya ajaran Hindu-Budha. Ajaran Hindu-Budha telah banyak mewarnai kehidupan di negeri ini. Akan tetapi, proses pasti dari masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia masih belum terkuak. Ada beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli sejarah perihal masuk dan berkembangnya agama Hindu-Budha di Indonesia. Teori tersebut adalah :
- Teori Brahmana
Teori ini dikemukakan oleh J.C.Van Leur. Dia berpendapat bahwasanya ajaran agama Hindu-Budha di Indonesia dikembangkan oleh para kaum Brahmana (golongan pemuka agama) dari negeri India. Hal ini didukung dengan penemuan-penemuan prasasti di Indonesia yang hampir semuanya menggunakan huruf Pallawa atau Sansakerta. Di India, aksara dan bahasa Pallawa maupun Sansakerta hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Selain dari bukti prasasti yang menjadi bukti teori Brahmana, terdapat satu lagi hal yang menjadi bukti pendukung teori ini, yaitu kebiasaan ajaran Hindu di Indonesia hampir sama dengan ajaran Hindu di India. Di dalam ajaran Hindu, pengajaran agama yang baik dan benar hanya boleh dilakukan oleh kaum Brahmana, dikarenakan mereka mempunyai ilmu yang cukup untuk menyebarkannya. Para kaum Brahmana dari negeri India diundang oleh para ketua suku di nusantara untuk mengembangkan dan mengajarkan ajaran agama Hindu-Budha di Indonesia. Pada saat itu, di Indonesia masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.
- Teori Waisya
Teori ini berpendapat bahwa ajaran agama Hindu-Budha di Indonesia dibawa masuk dan berkembang berkat peran dari penganut agama dari golongan Waisya (pedagang) yang merupakan mayoritas penduduk di India. Para pedagang ini selain melakukan perdagangan di Nusantara, juga menyebarkan paham agama Hindu-Budha di Indonesia. Pada zaman tersebut, pelayaran masih sangat ditentukan oleh musim angin atau tidak. Saat musim angin tidak ada, maka para pedagang dari India tidak bisa kembali ke daerahnya dengan menggunakan kapal-kapal. Maka pada saat itu, mereka menetap sementara di wilayah nusantara sampai musim angin tiba. Diantara kegiatan mereka pada saat menetap ialah menyebarkan kepada penduduk pribumi ajaran agama Hindu-Budha. Teori ini dikemukakan oleh N.J.Kroom.
- Teori Ksatria
Dalam teori ini yang dikemukakan oleh C.C.Berg, Mookerji, dan J.L.Moens ini berpendapat bahwasanya ajaran agama Hindu dan Budha di Indonesia dibawa oleh kaum golongan ksatria. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan agama Hindu Budha di India. Saat itu di India, terjadi perebutan kekuasaan antara golongan penguasa kerajaan di India. Oleh karena itu, para golongan ksatria yang kalah perang harus melarikan diri ke daerah-daerah lain, tidak terkecuali Indonesia. Di Indonesia, mereka berusaha mendirikan kelompok-kelompok dan pada akhirnya mendirikan sebuah kerajaan yang bercorak Hindu-Budha seperti pada daerah asalnya. Dalam perkembangannya, mereka juga menyebarkan ajraan gama Hindu-Budha kepada masyarakat lokal tempat kerajaan itu berdiri.
- Teori Arus Balik (Nasional)
Dalam teori ini, penyebaran agama Hindu-Budha di Indonesia tidak terlepas dari pastisipasi aktif penduduk nusantara dalam menyebarkan ajaran ini. Pada saat pertama kali dikembangkan oleh para pemuka agama Hindu-Budha dari negeri India, mereka tertarik dan pada akhirnya berusaha mempelajari ajaran tersebut ke negeri asalnya, yaitu India. Para penduduk lokal berangkat ke India untuk mempelajari langsung ajaran-ajaran yang dipraktekkan di dalam agama Hindu-budha. Jika dirasa sudah cukup, maka mereka pulang ke Indonesia dan menyebarkan ajaran yang telah mereka dapatkan dengan masyarakat lainnya. Teori ini dikembangkan oleh F.D.K Bosch
Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Setelah masuk dan berkembangnya agama Hindu-Buddha di Indonesia, maka sebagian masyarakat kita ada yang memeluk agama tersebut, sebagian juga masih mengikuti kepercayaan dari leluhur yang berupa animisme dan dinamisme. Percaya kepada roh-roh leluhur yang diyakini bisa mendatangkan kekuatan ghaib dinamakan dengan animisme, sedangkan percaya kepada benda-benda tertentu yang dianggap bisa mendatangkan kekuatan ghaib dinamakan dengan dinamisme. Ada lagi 1 kepercayaan yang diyakini masyarakat yaitu totenisme (khusus di India) yaitu percaya kepada hewan-hewan yang dianggap keramat yang merupakan jelmaan dari dewa mereka seperti ular, gajah, harimau,dll.
Supaya lebih mudah dalam mengatur dan memperluas penyebaran Hindu-Buddha, maka didirikanlah kerajaan. Di Indonesia banyak sekali berdiri kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha diantaranya:
- Kerajaan Kutai; merupakan kerajaan pertama di Indonesia yang berlokasi ditepi sungai mahakam, Kalimantan timur.
- Kerajaan Tarumanegara; merupakan kerajaan pertama di daerah jawa dengan raja yang terkenal bernama purnawarman.
- Kerajaan Sriwijaya; adalah kerajaan terbesar pertama berlokasi di sumatera selatan dengan raja yang terkenal bernama Bala Putra Dewa. Sriwijaya merupakan pusat penyebaran Buddha di Asia Tenggara.
- Kerajaan Mataram Kuno/lama; terdapat 2 dinasti (kerajaan kecil) yaitu dinasti Sanjaya yg beragama Hindu dan dinasti Saylendra yang beragama Buddha. Meskipun berbeda agama, sejarah mencatat bahwa kehidupan umat beragama sangat baik, akur, dan toleransi antar sesama. Candi Borobudur selesai dibangun pada masa dinasti Saylendra yaitu pada masa raja Samaratungga.
- Kerajaan Medang Kumulan; Pendirinya bernama empu Sindok yang sekaligus menjadi raja pertama dikerajaan ini, akan tetapi raja yang terkenal berikutnya yang membawa nama kerajaan ini dikenal luas yaitu bernama raja Air Langga.
- Kerajaan Kediri; Muncul kerajaan ini berawal dari pembagian 2 kerajaan oleh raja Air Langga untuk 2 orang putra beliau guna menghindari peperangan diantara mereka. Adapun raja yang terkenal bernama Jaya baya.
- Kerajaan singhasari; Sejarah mencatat kerajaan ini banyak diwarnai pemberontakan dan pembunuhan. Raja yang terkenal bernama Kertanegara.
- Kerajaan Majapahit; Ini merupakan kerajaan terbesar ke dua wilayah kekuasaannya setelah kerajaan Sriwijaya. Raja yang terkenal bernama Hayam Wuruk yang dibantu oleh panglima sakti bernama Gajah Mada. Peristiwa penting berupa; terjadinya Sumpah Palapa dan perang Bubutan.
Demikian kerajaan terkenal yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, disamping itu masih banyak lagi kerajaan-kerajaan kecil yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia.
Peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia
Adapun peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia sangatlah banyak, hampir meliputi semua aspek kehidupan. Namun disini bapak hanya menampilkan yang umumnya saja. Peninggalan Hindu-Buddha dapat kita jumpai diantaranya berupa: kerajaan-kerajaan, candi, stupa, petirtaan, patung, prasasti, gapura, dan kitab-kitab.
=======================================================================================
Penyebaran Islam di Indonesia
Setelah Agama Hindu-Buddha berkembang di Indonesia, maka masuklah penyebaran Islam yang dibawa oleh para pedagang dari Arab, Gujarat (India), dan Persia melalui jalur laut yang bermuara di selat Malaka (Malaysia). Cara penyebarannya melalui kegiatan perdagangan dan pelayaran.
Penyebaran islam di Indonesia tidaklah mudah, dikarenakan masyarakat kita sudah sangat kental dengan budaya Hindu-Buddha. Penyebaran keberbagai daerah dilakukan oleh ulama, sunan dan kyai. Menurut sejarah, Islam pertama kali masuk didaerah Sumatera, kemudian baru penyebarannya ke berbagai wilayah. Penyebaran islam dilakukan dengan sabar, peduli, santun dan mengambil simpati dari masyarakat sehingga banyak yang mengikuti agama ini. Salah satu kemudahannya yaitu: jika ingin masuk islam cukup dengan mengucapkan 2 kalimat Syahadat, tanpa adanya proses keagamaan yang memakan biaya dan waktu. Untuk didaerah Jawa penyebaran dilakukan oleh para Wali songo. Penyebaran islam terjadi mulai abad 7 M - 13 M.
Kerajaan Islam di Indonesia
Supaya lebih mudah dalam mengawasi kegiatan ekonomi, maka didirikanlah kerajaan yang bercorak islam. Hampir semua kerajaan berlokasi ditepi laut dan sungai. Berikut kerajaannya:
- Kerajaan Samudera Pasai; merupakan kerajaan pertama di Indonesia yang bercorak islam, raja yang terkenalnya bernama Meurah Silu dengan gelar sultan Malik al Shaleh.
- Kerajaan Aceh; Raja yang terkenal bernama Sultan Iskandar Muda.
- Kerajaan Demak; merupakan kerajaan islam pertama di pulau Jawa yang sekaligus menjadi pusat penyebaran Islam dipulau Jawa. Raja yang terkenalnya bernama Sultan Trenggana.
- Kerajaan Banten; Raja yang terkenal bernama sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1651-1682.
- Kerajaan Makassar; terdiri dari 2 kerajaan yaitu Goa dan Tallo. Raja yang terkenal bernama Sultan Hasanuddin yang bergelar "ayam jantan dari timur".
- Kerajaan Mataram Islam; Puncak kejayaan pada masa Raja Sultan Agung Hanyokrokusumo.
- Kerajaan Ternate dan Tidore; berada di Maluku, puncak kejayaan pada masa Sultan Baabullah.
- Kerajaan Banjar; raja yang terkenalnya bernama Sultan Suryanullah yang memerintah pada tahun 1526-1545 M.
Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia
Adapun peninggalan islam di Indonesia begitu banyak, hampir sama dengan peninggalan Hindu-Buddha, berikut ini yang bapak tampilkan hanya berupa peninggalan secara umumnya. Berikut peninggalannya berupa: kerajaan islam, masjid, keraton, makam, kaligrafi, babad, hikayat, suluk, syair, seni debus, rebana, sekaten dan grebeg maulid.
Nah...demikian ringkasan materi yang bisa bapak berikan, mudah-mudahan menjadi ilmu yang bermanfaat serta dapat menjawab soal ujian yang diberikan.
========================================================================================================
Kisi-kisi soal Ujian Kenaikan Kelas
Untuk ujian semester, berikut bapak tampilkan kisi-kisi soal ujian, tentunya kamu harus pelajari supaya dapat menjawab setiap soal yang diberikan nantinya. Untuk soal ujian IPS nanti, materi dimulai dari semester 2 (ekonomi dan sejarah). Materi semester 1 tidak dimasukkan. 25 soal tentang ekonomi, 25 soal tentang sejarah. Berikut kisi-kisinya:
- Asal mula istilah ekonomi beserta manfaat belajar ekonomi
- Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang
- Penyebab terjadinya kelangkaan
- Apa itu produksi? dan bagaimana penerapannya bagi produsen, distributor dan konsumen?
- Apa itu perilaku konsumtif
- Faktor yang mempengaruhi permintaan
- Macam-macam jenis kebutuhan dan barang
- Apa saja tujuan dari adanya kewirausahaan?
- Bagaimana ciri dari zaman arkaekum dan mesozoikum?
- Sebutkan peninggalan zaman megalitikum beserta kegunaannya!
- Teori penyebaran hindu-buddha
- Bagaimana ciri dari tiap-tiap zaman batu?
- Lokasi fosil di daerah jawa
- Raja terkenal dari tiap-tiap kerajaan hindu-buddha di Indonesia
- Peninggalan kerajaan hindu-buddha
- Kerajaan Singhasari
- Wali songo dan cara penyebarannya
- Kerajaan samudera pasai
- kerajaan Demak
- Penyebaran islam dilakukan melalui kegiatan....dan....
****** SELAMAT BELAJAR ******